09 November 2013

Bhaag Milkha Bhaag (2013)

Now you will see his Real Story
Selalu senang untuk menonton sebuah biopic. Apalagi jika biopic tersebut digarap serius. Cinderella Man (James J Braddock), The Pianist (Wladyslaw Szpilman), atau Lincoln (Abraham Lincoln) adalah biopic Hollywood yang bagus luar dalam. Kalau lokal ada Sang Pencerah (KH Ahmad Dahlan) atau Sang Kiai (KH Hasyim Asy'ari) yang juga tak kalah ciamik. Sekarang, kenalkah anda dengan Milkha Singh yang akan dibahas biopic nya di sini. Mungkin tak banyak yang kenal. Tapi di India sana, nama yang satu ini sangat terkenal.

Milkha Singh adalah legenda sprinter paling terkenal di negaranya, India. Milkha dikenal pada nomor spesialisasi 200 dan 400 meter. Sudah banyak kemenangan yang dia raih di berbagai ajang sehingga mengharumkan India yang saat itu belum lama merdeka. Milkha dikatakan seakan terbang saking cepatnya dan bukan berlari sehingga ia dijuluki Flying Sikh. Perjalanan hidup dan karir Milkha yang aslinya berasal dari Pakistan itu coba dituangkan Rakeysh Omprakash Mehra ke dalam layar lebar, Bhaag Milkha Bhaag. Apakah biopic ini bakalan secengeng romance ala India? Ataukah seserius thriller semacam Kahaani?

Adegan dibuka dengan scene asli saat Milkha berlaga di Olimpiade Roma di tahun 1960. Ajang tersebut menjadi ajang penyesalan terbesar Milkha karena ia hanya mampu finis di tempat 4. Padahal ia sempat memimpin. Scene selanjutnya beranjak ke gagang telepon yang diangkat Milkha (Farhan Akhtar). Namun sebentar kemudian menutupnya. Telepon itu datang dari Ranvir Singh (Yogaraj Singh), pelatih Milkha yang menginginkan anak didiknya itu berlaga di ajang olahraga India - Pakistan.

Sweet Sonam
Keengganan Milkha bertanding lantas disampaikan ke Perdana Menteri Jawaharlal Nehru (Dalip Tahil), yang langsung memerintahkan sekretaris negara bersama Ranvir untuk membujuk Milkha. Mereka juga mengajak Gurudev Singh (Pavan Malhotra), pelatih Milkha di dinas ketentaraan. Menggunakan kereta, mereka menuju ke rumah Milkha. Perjalanan itu menjadi awal cerita muasal bagaimana kehidupan Milkha dimulai, dari kecil hingga menjadi sprinter hebat.

Milkha lahir dari keluarga besar di Govindpura, Punjab. Kehidupan bahagia itu pecah saat terjadi pemisahan kekuasaan antara India dan Pakistan. Kebetulan tempat kelahiran Milkha menjadi wilayah Pakistan dan seluruh orang di situ dipaksa pergi ke India. Konflik itu membuat keluarga Milkha dibantai di depan matanya. Itulah sebab Milkha enggan berlaga di kejuaraan yang digelar di Pakistan. Milkha yang terlunta-lunta akhirnya berhasil menjadi warga India di pengungsian. Sejak kecil menjadi pencuri, Milkha akhirnya diterima di angkatan bersenjata India. Di situlah bakat lari Milkha ditemukan Gurudev. Dan dimulailah petualangan Milkha menggapai kebanggaannya. Kegagalan total di Olimpiade Merlbourne, Australia menjadi pelecutnya untuk semakin maju.       

Bhaag Milkha Bhaag ternyata tidak terlalu cengeng namun tidak terlalu serius juga. Di satu sisi ia sangat menyenangkan dengan keceriaannya dan di sisi lain ia sangat menyentuh dan juga tak terlalu lebay. Mungkin ada scene yang agak hiperbola. Tetapi saya segera sadar bahwa ini adalah film India dimana hiperbola adalah sesuatu yang sudah umum.

Alih-alih tone warna dibikin gelap ala biopic Hollywood, Bhaag Milkha Bhaag disajikan sangat cerah, colorfull laksana visual romance India. Kamera arahan Binod Pradhan mampu mengeksplore setiap detil warna dan bentuk yang menjadikan film ini lebih ceria. Tak seperti Kahaani, lagu dan tarian yang menjadi menu wajib film India juga mengisi Bhaag Milkha Bhaag. Setidaknya ada 3 lagu plus tarian dan 9 lagu tanpa tarian yang hadir di film ini. Feature ini ternyata sangat berperan untuk setiap penekanan cerita yang dihadirkan. Bila bercerita tentang cinta, lagu yang mengiringi akan menghanyutkan. Bila bercerita tentang perjuangan Milka, lagu yang mengiringi akan membangkitkan semangat. Tak usah sungkan untuk berjoget atau setidaknya menggoyangkan kepala bila ingin meresapi lagunya. 

The champion
Acungan jempol patut diacungkan ke Farhan Akhtar. Pria kelahiran Mumbai ini mampu secara total menjadi legenda India itu. Secara paras, Farhan hampir mirip Milkha asli di saat muda. Ia membiarkan rambut dan jambangnya tumbuh untuk menyerupai penampilan asli Milkha. Milkha asli saja mengapresiasi Farhan baik penampilan maupun aktingnya. Kekurangannya saya pikir cuma satu, bibir Milkha asli lebih tebal daripada bibir Farhan :). Sonam Kapoor (Biro) sebagai kekasih Milkha cukup mampu mempermanis film ini, Rebecca Breeds (Stella) juga. Dan semua aktor atau aktris di Bhaag Milkha Bhaag berperan sempurna untuk setiap penampilannya.  

Bhaag Milkha Bhaag, biopic ala India yang luar biasa. Semua adegan berlebih di dalamnya tak melunturkan esensi ceritanya. 186 menit durasinya tak bakal terasa di mata. Scoring yang bergelora serta kerja keras dari para kru dan pemainnya menjadikan Bhaag Milkha Bhaag sebagai salah satu film India terbaik tahun ini. Well recomended.

Lari Milkha lari lah.

3 comments: