31 December 2013

Insidious: Chapter 2 (2013)



Insidious adalah salah satu fenomena di genre horor. Dengan bujet kecil, tidak diperhitungkan, dan minim aktor kelas A, Insidious berhasil masuk dunia astral dan kembali ke dunia nyata dengan hasil box office, kritik positif, dan artisnya mulai dan kembali mendapat nama. Saya sendiri tak sengaja menonton Insidous. Tanpa ada rekomenasi dari siapapun, saya lepas aja menonton Ty Simpkins menjelajahi dunia arwah. Dan ternyata itu mengasyikkan. Keasyikan ini rupanya juga menghinggapi sang produser Jason Blum untuk meneruskannya menjadi sekuel. Masih dipercayakan kepada James Wan, Chapter 2 pun jadilah.

Meneruskan kisah terakhir di Insidious, Elise Rainier (Lin Shaye), sang paranormal, tewas dengan bekas cekikan di lehernya usai menuntun Josh lambert (Patrick Wilson) dan Dalton Lambert (Ty Simpkins). Pelaku diduga adalah Josh, namun polisi tak bisa membuktikan. Sembari menunggu terbukanya segel yang dipasang polisi di rumahnya, Josh mengajak keluarganya tinggal di rumah ibunya, Lorraine Lambert (Barbara Hershey). Namun teror yang menghantui keluarga Lambert tetap tak berhenti.

29 December 2013

Odd Thomas (2013)



Saya pikir karya Stephen Sommers tidak ada yang benar-benar mendapat kritik yang sangat bagus. Tetapi untuk blockbuster, bolehlah The Mummy dan sekuelnya, the Mummy Returns, Van Helsing, dan G.I. Joe: The Rise of Cobra, mendongkrak nama Sommers. Setelah 4 tahun vakum di kursi sutradara, Sommers kembali. Namun kali ini film yang dibesutnya bukanlah film apa-apa. Film mystery thriller ini hanya berbujet USD 27 juta. Sommers mau membesutnya karena ia tertarik dengan naskah asli dari novel bikinan Dean Koontz berjudul sama ini, Odd Thomas. Saking antusiasnya, Sommers juga duduk sebagai produser.

Odd Thomas (Anton Yelchin) adalah anak yang berbeda dan dianggap aneh (seaneh namanya) di Kota Pico Mundo, California. Thomas dikaruniai bakat untuk melihat makhluk halus. Dan makhluk halus (arwah penasaran) itu sering meminta bantuan Thomas untuk menyelesaikan kasus kematiannya. Dengan bakatnya itu, Thomas seringkali dimintai bantuan polisi untuk mengungkap sebuah kasus. Kepala polisi Pico Mundo Chief Wyatt Porter (Willem Dafoe) sangat berterima kasih dan berteman baik dengan Thomas.

27 December 2013

Cloverfield (2008)

Some thing has found us

Sebelum ada Cloverfield, genre mockumentary didominasi oleh tema horor. So, sebelum rencana Cloverfield keluar, banyak yang berharap lebih pada found footage ini. Eh, tapi gak banyak yang tahu juga ding jika Cloverfield bakal dibikin menjadi mockumentary. Cloverfield menjadi beda saat itu karena diproduseri oleh JJ Abrams. Jika Abrams yang disebut, maka tema yang diusung pun bakalan tak jauh dari Scifi. Nah, Cloverfield mengusung tema itu, sebuah tema yang sangat baru dan menyegarkan saat itu.

Sebuah pesta kejutan diperuntukkan bagi Robert 'Rob' Hawkins (Michael Stahl-David) sebelum dia ditugaskan ke Jepang. Pesta itu digagas adik Rob, Jason Hawkins (Mike Vogel) dan kekasihnya, Lily Ford (Jessica Lucas). Hudson 'Hud' Platt (TJ Miller) kebagian tugas mendokumentasikan ucapan selamat tinggal bagi Rob. Jadilah dia berkeliling meminta ucapan selamat tinggal dan sukses dari teman-temannya. Hud mau ditugaskan seperti itu karena perempuan yang ditaksirnya, Marlena Diamond (Lizzy Caplan) hadir di pesta itu.

24 December 2013

Frozen (2013)


Setelah cukup lama berada di bawah bayang-bayang saudara mudanya, Pixar, Walt Disney Animation (WDA) terus unjuk gigi. Chicken Little, Meet The Robinson, Bolt, Tangled, Wreck It Ralph adalah karya WDA yang dua judul belakang mendapat kritik positif. WDA muncul secara kebetulan di saat Pixar sedang mengalami masa jenuh. Cars 2 mendapat reaksi kurang hangat serta Brave terbilang biasa saja. Meski mulai fokus menggarap animasi tapi WDA masih tak lupa menggarap animasi 2D. The Princess and the Frog adalah karya terakhirnya yang mendapat sambutan positif. Dengan bekal dua tema putrinya yang mendapat sambutan menggembirakan, WDA dengan pede nya merilis Frozen.

Tersebutlah sebuah kerajaan bernama Arandelle. Raja dan ratu mempunyai dua putri, Elsa (Idina Menzel) dan Anna (Kristen Bell). Sejak lahir, Elsa dianugerahi kekuatan sihir. Dia bisa menciptakan salju. Sementara Anna terlahir normal tanpa anugerah apapun. Anna seringkali meminta kakaknya membuatkannya wahana bermain dari salju hingga suatu ketika secara tak sengaja Elsa memasukkan salju ke kepala Anna.

22 December 2013

Troll Hunter (2010)

You'll believe it when you see it

Geli saat pertama kali membaca judul film ini. Bertambah geli saat tahu yang membuat bukanlah studio Hollywood, dibikin secara mockumentary pula. Saya pikir ini adalah film kelas B yang sama sekali tidak layak tonton. Mockumentary selama ini memang lebih sering berkutat pada tema horor. OK lah, sudah ada yang membuat genre ini dengan tema persahabatan, alien, dan juga remaja. Dan itu menjadikannya makin kreatif, tidak masalah. Tapi ini tentang troll, makhluk fantasi yang orang tolol pun tidak mempercayainya. Ah, sungguh menggelikan. Tapi huftt.....petuah lawas nan bijak yang mengatakan jangan menghakimi sesuatu dari kulit luarnya ternyata sangat benar. Dan asumsi tak berdasar di atas itu sudah saya sesali hingga detik ini. Film dengan judul asli Trolljegeren ini benar-benar berbeda, khususnya dalam genre found footage.

3 Mahasiswa, Thomas (Glenn Erland Tosterud), Johanna (Johanna Morck), dan Kalle (Tomas Alf Larsen) awalnya menyelidiki tentang matinya beruang di daerah perbukitan di Norwegia. Tetapi mereka curiga dengan kematian hewan besar itu. Untuk membuktikannya, mereka membuntuti seorang pemburu beruang, Hans (Otto Jespersen). Dalam usahanya, mereka kaget karena yang diburu Hans bukanlah beruang, melainkan troll. Awalnya mereka tak percaya. Tetapi ketika mereka melihat dengan mata kepala sendiri, mereka sadar jika troll memang benar-benar ada. Bentuk dan jenisnya pun bermacam-macam. Semuanya itu menjadi petualangan tersendiri dengan ending yang cukup pintar.

13 December 2013

Trance (2013)


Kangen dengan film semacam Memento, Shutter Island, atau Inception. Jika iya, coba nikmati satu film ini dengan genre serupa, Trance. Film besutan Danny Boyle ini kembali bakal memainkan adrenalin otak anda yang merindu dengan permainan waktu dan imaji alam bawah sadar manusia. Apakah Trance sebagus 3 film di atas? ataukah Trance hanya proyek experimental Boyle semata?

Adegan awal dibuka oleh narasi Simon (James McAvoy), seorang kurator museum. James menerangkan suatu tindakan yang harus dilakukan apabila sebuah acara lelang disabotase dan dirampok. Dan Simon langsung mengalaminya. Namun teori dengan fakta keadaan sebenarnya memang berbeda. Simon gagal mengeksekusi teorinya. Bahkan ia kehilangan ingatan akan Witches In the Air, lukisan mahal karya Goya yang coba ia 'sembunyikan' setelah kepalanya dipopor senapan sang pimpinan rampok, Frank (Vincent Cassel).

11 December 2013

Cold Eyes (2013)


Sangat suka melihat sineas korea dengan karya-karya nya. Tapi bagi kebanyakan orang Indonesia, Korea hanya dikenal dengan romcomnya terutama mini serinya. Produk romcom Korea memang sangat dikenal di Indonesia. Bahkan bagi orang Indonesia, Korea identik dengan romcom. Padahal tidak melulu romcom, mereka juga handal menggarap genre lain mulai dari misteri hingga thriller. Tak peduli apakah itu asli, adaptasi, ataupun remake, mereka mengeksekusinya dengan yahud. Tak terkecuali dengan Cold Eyes yang merupakan remake dari Eye in The Sky, sebuah film Hongkong garapan 2007 dengan bintang Toni Leung Kar Fai dan Simon Yam.

Joo Ha Yoon (Han Hyo Joo) adalah seorang nubie yang baru saja masuk satuan elit intelijen kepolisian Korea. Dia direkomendasikan oleh Hwang (Sol Kyung Gu) setelah mengujinya langsung. Secara kebetulan Korea sedang diguncang kasus perampokan yang pelakunya tak meninggalkan jejak. Kasus pertama saja belum terselesaikan, sudah datang kasus kedua yang sama-sama tak meninggalkan jejak.

07 December 2013

Hours (2013)

Every second counts

Belum pernah saya melihat Paul Walker berakting di genre drama. Sudah nonton She's All That sih, tapi di tahun 1999, Paul bukanlah siapa-siapa. Kalah jauh dari Freddie Prinze Jr. So, saya tak melihat keberadaan Paul di situ secara saya nonton She's All That sekitaran tahun 2000 an. Dan memang benar apa kata orang tua jika roda nasib itu berputar. Sekarang, Freddie Prinze Jr. bukanlah siapa-siapa. Dia sekarang benar-benar tenggelam. Penampilan terakhirnya yang bisa dilihat adalah Scooby-Doo: Monsters Unleashed, itu pun film tahun 2004. Setelahnya Freddie hanya bermain di film kecil, layar kaca, dan mengisi suara untuk animasi dan video game. Sementara Paul makin lama makin moncer. Utamanya sejak dia main di The Fast and the Furious. Diantara 6 seri the Fast, Paul juga membintangi sejumlah film baik action dan drama. Hours adalah salah satunya.

Sebelum Haiyan, Katrina adalah badai terkenal yang menghancurkan Amerika bagian tenggara. Badai bernama cantik inilah yang menjadi background Hours. 29 Agustus 2005, Nolan (Paul Walker) telah berada di Rumah Sakit New Orleans untuk mengantar istrinya, Abigail (Genesis Rodriguez), yang hendak melahirkan. Sayangnya persalinan itu membuat Abigail meninggal. Bayi yang berhasil dilahirkan pun mengalamai masalah pernapasan dan harus ditempatkan di sebuah ventilator. Belum cukup sampai di situ, kemalangan Nolan bertambah saat badai Katrina memporak porandakan rumah sakit.

02 December 2013

Percy Jackson: Sea of Monsters (2013)


Meski tak bisa dikatakan bagus, namun Percy Jackson & the Olympians: The Lightning Thief termasuk istimewa dalam menggaet dollar. Setidaknya USD 226 juta berhasil masuk kantong hanya dari budget USD 95 juta. Dengan melihat filmnya yang mendapat kritik buruk, saya tak yakin film tentang anak dewa ini akan dibuat sekuelnya. Tetapi uang memang sakti, sekuel adalah wajib bagi film ajaib (baca banyak untung). Jadilah Percy Jackson: Sea of Monsters dibuat.

Percy Jackson (Lorgan Lerman) masih berada di camp half blood bersama 2 Teman setianya, Grover Underwood si satyr (Brandon T Jackson) serta Annabeth Chase (Alexandra Daddario) yang merupakan keturunan Dewi Athena. Pelindung camp half blood tiba-tiba pecah, sebuah banteng besi menerobos masuk dan memporak porandakan isinya. Akhirnya diketahui jika perisai camp half blood yakni pohon pinus yang merupakan jelmaan dari Thalia (Paloma Kwiatkowski) telah diracuni. Untuk bisa menyelamatkan Thalia sekaligus melindungi camp half blood, diperlukan golden fleece yang berada di sea of monsters atau manusia menyebutnya Segitiga Bermuda. Golden fleec itu dijaga oleh seorang cyclops.