13 January 2017

Skiptrace (2016)

Watch your backup

Bicara Jacky Chan adalah bicara martial art comedy. Seingat saya, hanya satu film Jackie yang benar-benar serius, Shinjuku Incident. Di situ, Jacky benar-benar bermain drama tanpa sama sekali menunjukkan keahliannya berolah ilmu kanuragan. Filmnya yang lain juga serius, namun ia masih menunjukkan ilmu kung funya. Di Skiptrace, pria 62 tahun itu kembali ke khittahnya.

Bennie Chan (Jacky Chan) adalah seorang detektif yang kehilangan partnernya, Yung (Eric Tsang). Bennie berkeyakinan bahwa penyebab kematian Yuang adalah Victor Wong (Winston Chao) yang berjuluk matador. Saat hendak menangkap Victor, Bennie justru berurusan dengan seorang bule bernama Connor Watts (Johnny Knoxville).

Bukannya beres, pertemuannya dengan Connor justru berbuah bencana bagi Bennie. Ia serasa harus berkeliling dunia untuk menyelamatkan Samantha Bai (Fan Bingbing), anak Yuan yang ia rawat, dari ancaman si matador. Namun berkat Connor pula ia mendapatkan apa yang sebelumnya hilang dari dirinya.

Rolling in the Deep

Komedi memang bukan film serius. Tetapi dibutuhkan keseriusan untuk membuat sebuah film komedi yang mampu memberikan hiburan. Skiptrace bukan komedi yang baik, tetapi ia cukup menghibur meski garing. Kelucuan-kelucuan di dalamnya seakan sudah di-setting sedemikian rupa agar orang tertawa. Memang bikin tertawa sih. Tetapi tertawa terasa akan lebih renyah jika itu dibuat spontan. Hal yang tak ditemui di skiptrace.

Menonton Skiptrace seakan menonton film kalau tidak boleh dibilang iklan atau promosi pariwisata. Banyak bentang alam di film garapan Renny Harlin ini yang ditampilkan mulai dari lanskap Mongolia hingga Cina, plus dengan segala tradisi yang ada.

Jacky masih tetap dengan style-nya, funny martial arts. Benda atau alat di sekitarnya masih digunakannya untuk menghajar the bad boy. Bila Jacky melucukan sesuatu dengan aksinya, maka Knoxville bertingkah kocak melalui lisannya. Sepanjang film, Knoxville sungguh cerewet, ia tak henti-hentinya bicara ngelantur dan tak penting untuk mengisi slot kelucuannya.

Film pariwisata
Untunglah Skiptrace masih ada pemanisnya. Bingbing menyelamatkan kebosanan itu dengan parasnya yang menyegarkan sekaligus unyu. Perempuan kelahiran 1981 ini menjadi obat kantuk meski tak banyak ruang bagi dia untuk lebih berekspresi. Permainan Eric Tsang dan Winston Chao tak jelek. Sayang, mereka hanya diberi kesempatan sangat minimal.

Skiptrace, komedi sambil lalu dari seorang Jacky Chan. Kelucuan di dalamnya merupakan keterpaksaan yang berujung pada keterpaksaan juga bagi penonton untuk harus tertawa. Nggak buruk, tetapi nggak banyak bagusnya juga.

No comments:

Post a Comment