Showing posts with label Biopic. Show all posts
Showing posts with label Biopic. Show all posts

15 November 2017

Wage (2017)




Di balik kemerdekaan Indonesia, terdapat orang-orang hebat di belakangnya. Dengan cara masing-masing, mereka berupaya dengan gigih dan keras agar Indonesia terlepas dari belenggu penjajahan. Orang hebat itu biasa kita sebut pahlawan. Ada yang menonjol, ada yang biasa, dan ada yang tak dikenal.

Terlahir di Desa Somongari, Kecamatan Kaligesing, Purworejo, Wage Soepratman kecil (Khoirul Ilyas Aryatmaja) sudah benci dengan Belanda. Padahal bapaknya, Joemeno Kartodikromo, adalah seorang tentara KNIL. Setelah kematian ibunya, Siti Senen (Windarti), Wage ikut kakaknya, Roekijem Supratidjah (Putri Ayudya) ke Makassar. Roekijem saat itu sudah menikah dengan seorang Belanda bernama Willem (Sastromihardjo) van Eldik (Wouter Frezzer).

12 August 2016

3 Srikandi (2016)



Olah raga panahan memang tidak populer. Ibarat langit dan bumi, olah raga bermaterikan utama busur dan anak panah itu terpukul telak jika dibandingkan dengan sepak bola, olah raga paling populer di Indonesia. Namun siapa sangka jika panahan adalah olah raga yang pertama kali membuat nama Indonesia menjadi harum di mata dunia. Dibanding sepak bola yang lebih banyak kisruhnya, panahan justru menyumbang medali pertama kali bagi Indonesia di Olimpiade. Itu terjadi pada Olimpiade 1988 yang dihelat di Seoul, Korea Selatan.

Donald Pandiangan (Reza Rahadian) ngamuk begitu ia tahu jika Indonesia memboikot Olimpiade Moskow 1980. Pemboikotan dilakukan karena Uni Soviet secara tiba-tiba menginvasi Afghanistan. Pandi yang dijuluki Robin Hood nya Indonesia putus harapan dan menghilang. Tujuh tahun kemudian, Indonesia berencana mengirimkan atlet panahannya ke Olimpiade Seoul 1988. Udi Harsono (Doni Damara) sebagai kepala organisasi panahan Indonesia ingin Pandi menjadi pelatih.

12 June 2016

Eddie The Eagle (2016)

Win or Lose, Always Aim High

Suatu keberhasilan memang butuh pengorbanan. Pengorbanan bisa berarti membuang tenaga, waktu, dan uang. Namun pengorbanan tersebut terasa sia-sia tanpa ada tekad dan keberanian. Keberhasilan yang dicapai pun bukan merupakan sesuatu yang absolut, bisa berarti keberhasilan adalah berhasil secara pribadi, bisa pula berhasil secara umum dan luas. Sebagian besar hal itu mengilhami dan menjadi tema sebuah film olahraga. Suatu tema yang begitu-begitu saja dan terus terulang. Dan lucunya terus dilakukan. Eddie The Eagle pun termasuk di dalamnya.

Sejak kecil, Eddie Michael Edwards (Taron Egerton) sudah mengalami disabilitas. Dia harus memakai alat bantu untuk kakinya yang tidak normal berjalan. Namun saat remaja, kelainan itu sembuh. Eddie tak harus memakai alat bantu lagi untuk berjalan. Kenyataan itu makin membuatnya yakin bahwa ia akan mengikuti olimpiade, suatu tekad yang ia niati sejak kecil. Menyadari bahwa olimpiade musim panas adalah hal yang mustahil untuk ia ikuti, Eddie berpaling ke olimpiade musim dingin. Dan ia memilih lompat ski (ski jumping), suatu cabang olah raga yang terakhir kali diikuti oleh atlet Inggris pada 1929. Di situlah Eddi menemukan keberhasilannya.

09 November 2013

Bhaag Milkha Bhaag (2013)

Now you will see his Real Story
Selalu senang untuk menonton sebuah biopic. Apalagi jika biopic tersebut digarap serius. Cinderella Man (James J Braddock), The Pianist (Wladyslaw Szpilman), atau Lincoln (Abraham Lincoln) adalah biopic Hollywood yang bagus luar dalam. Kalau lokal ada Sang Pencerah (KH Ahmad Dahlan) atau Sang Kiai (KH Hasyim Asy'ari) yang juga tak kalah ciamik. Sekarang, kenalkah anda dengan Milkha Singh yang akan dibahas biopic nya di sini. Mungkin tak banyak yang kenal. Tapi di India sana, nama yang satu ini sangat terkenal.

Milkha Singh adalah legenda sprinter paling terkenal di negaranya, India. Milkha dikenal pada nomor spesialisasi 200 dan 400 meter. Sudah banyak kemenangan yang dia raih di berbagai ajang sehingga mengharumkan India yang saat itu belum lama merdeka. Milkha dikatakan seakan terbang saking cepatnya dan bukan berlari sehingga ia dijuluki Flying Sikh. Perjalanan hidup dan karir Milkha yang aslinya berasal dari Pakistan itu coba dituangkan Rakeysh Omprakash Mehra ke dalam layar lebar, Bhaag Milkha Bhaag. Apakah biopic ini bakalan secengeng romance ala India? Ataukah seserius thriller semacam Kahaani?

06 June 2013

Sang Kiai (2013)


Tebuireng 1942, berbondong-bondong calon santri mendaftar masuk ke pondok pesantren di wilayah Cukir tersebut. Salah satu orang tua calon santri memohon agar anaknya bisa masuk, namun dia juga mengaku bahwa dia tak punya apa-apa untuk disumbangkan ke pondok. Penerima santri sinis dan mengatakan, jika tak punya apa-apa untuk disumbangkan maka anaknya tak bisa masuk pondok. Seseorang tua dari belakang tiba-tiba muncul dan mengatakan bahwa tak perlu sumbangan atau apapun untuk masuk dan belajar di pondok pesantren Tebuireng.

Adegan awal itu memperlihatkan kebijaksanaan seorang KH Hasyim Asy'ari (Ikranagara), seorang ulama ternama pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Adegan selanjutnya, KH Hasyim As'ari menjawab pertanyaan salah satu santrinya bahwa meski berstatus sebagai pemilik pesantren, namun ia tetap terjun bertani dan berdagang sendiri untuk mengetahui rasa dan beratnya mencari uang dan penghasilan. Suatu pengajaran akan bentuk empati. Dengan latar belakang punggung KH Hasyim Asy'ari, salah satu orang tua calon santri lantas berujar 'Hadratussyaikh'.

23 March 2013

Lincoln (2012)



Abraham Lincoln adalah nama besar di dunia khususnya di Amerika Serikat (AS). Dialah presiden pertama AS yang memerdekakan kaum kulit hitam di AS dengan amandemen ke 13 nya. Dia pula presiden AS yang pertama kali dibunuh saat masih aktif menjabat.

Perjuangannnya dalam menggolkan amandemen ke 13 itu lah yang menjadi inti pokok Lincoln. Film arahan Steven Spielberg ini memang tidak menyorot kehidupan Lincoln tetapi mengambil setting AS pada tahun 1865 atau tahun saat AS masih mengalami perang saudara antara utara (union) vs konfederasi (selatan). Saat Lincoln baru saja terpilih kembali dan perang 4 tahun hampir usai dengan perdamaian, presiden AS ke 16 itu dibunuh oleh John Wilkes Booth, aktor sekaligus simpatisan konfederasi.

Hufftt....perlu perjuangan untuk menonton Lincoln. Dengan durasi 150 menit, mata ini dipaksa memincing melihat scene demi scene hasil sorotan Janusz Kaminski. Secara visual Lincoln tidak mengecewakan dengan detil setting dan angle menawan.