Showing posts with label Korea. Show all posts
Showing posts with label Korea. Show all posts

19 September 2016

Train To Busan (2016)



Horor dalam bentuk wujud fisik memang tidak universal. Makhluk yang dianggap menakutkan dalam benak setiap diri manusia tersebut bisa berbeda antar kebudayaan atau negara tertentu. Tetapi terkadang kebudayaan yang lebih dominan yang masuk dan menyeruak ke kebudayaan lain bisa menjadikan wujud seram tersebut populer sehingga seakan-akan menjadi universal. Salah satu contohnya adalah zombie. Horor ala barat tersebut dengan latah banyak dimasukkan oleh insan perfilm an di luar Hollywood dan Eropa ke dalam film-filmnya.

Korea dengan latah juga akhirnya menggunakan zombie sebagai objek film nya. Meski publik korea kurang akrab dengan zombie, namun kepopuleran mayat hidup ini coba dimanfaatkan dengan membuat Train To Busan. Dengan embel-embel film zombie pertama kali di Korea sebagai promo jualan, Train To Busan mencoba mengetes sampai sejauh mana publik Korea merespon hantu asing ini.

08 September 2015

Ode To My Father (2014)



Selain pahala dan dosa, sesuatu yang selalu mengekor kehidupan seorang manusia adalah masa lalu. Meski hanya satu detik di belakang, itu tetaplah sebuah masa lalu. Bila pahala dan dosa bisa bertambah, maka masa lalu tak bisa diulang. Masa lalu hanya bisa menjadi sebuah pembelajaran hidup untuk kita menuju masa depan yang lebih baik. Masa lalu bisa menjadi pembelajaran sejati dalam hidup. Baik atau buruk masa lalu seseorang, itu tetaplah sebuah sejarah. Ya, setiap orang mempunyai sejarahnya sendiri. Sejarah paling hakiki adalah masa lalu setiap pribadi yang menjadi kenangan bagi setiap orang yang bernyawa di dunia ini. Ode To My Father menceritakan sekelumit sejarah hidup seseorang yang penuh dengan perjuangan.

Hungnam 1951, sebuah keluarga dipimpin seorang ayah, Yoon Jin Gyu (Jung Jin Young), menyelamatkan diri dari serbuan tentara Cina yang semakin mendekati Korea bagian utara. Dia harus membawa istri dan ketiga anaknya naik ke kapal Amerika yang akan meninggalkan Hungnam. Dari sini tragedi mulai terjadi, dua anggota keluarga, ayah dan salah satu anak perempuan, gagal naik kapal yang akan membawa mereka ke Busan, Korea Selatan. Di Busan, kehidupan ibu dan ketiga anak itu berjalan tak lebih baik. Mereka harus bekerja keras, terutama anak pertama keluarga tersebut yang bertindak mengambil peran ayahnya, Yoon Duk Soo (Hwang Jung Min).

11 May 2014

Blood And Ties (2013)


Thriller psikologi memang sangat manjur jika digarap dengan tepat. Dalam debutnya, Kuk Dong Suk dengan berani melakukannya. Padahal genre jenis ini terbilang tidak aman untuk sutradara yang baru pertama kali menangani sebuah film layar lebar. Namun dengan dukungan aktor senior Kim Kap Soo dan aktris remaja Lee Kyu Han, Dong Suk dengan mantap melangkahkan kakinya.

Sebagai seorang anak tunggal, Jung Da Eun (Son Ye Jin) mendapat limpahan kasih sayang dari ayahnya, Jung Soon Man (Kim Kap Soo), sejak ibunya meninggal. Apapun akan dilakukan Soon Man demi membahagiakan putri nya tersebut, termasuk bekerja apa saja demi mencukupi kebutuhan hidupnya. Da Eun sangat bangga dan tentu saja mencintai dengan sepenuh hati ayahnya tersebut.

03 January 2014

Oldboy (2003)

15 years of imprisonment, five days of vengeance

Balas dendam adalah salah satu cara menyembuhkan luka mental. Tetapi apakah balas dendam pasti bisa menyelesaikan semua masalah? Apakah tidak ada cara yang lebih baik? Dan apakah si pembalas dendam juga tidak punya dosa apapun sehingga dia menghalalkan aksinya? Oh, belum tentu. Semestinya kita memang harus berkaca lebih dalam hanya untuk sekadar membalas dendam. Tema revenge inilah yang melatarbelakangi Oldboy, sebuah film Korea berangka tahun 2003 yang saya tahu banget sangat direkomendasikan tetapi baru kali ini saya bisa menontonnya.

Oh Dae Su (Choi Min Sik) dibawa ke kantor polisi karena membikin keributan saat ia sedang mabuk. Di kantor polisi, Dae Su tak berhenti nyerocos sebelum akhirnya ia dibebaskan oleh temannya. Saat sedang menelepon putrinya yang sedang berulang tahun, Dae Su tiba-tiba menghilang. Ketika bangun, Dae Su sudah berada di sebuah tempat asing, sebuah kamar yang bukan kamarnya. Hanya ditemani sebuah televisi, Dae Su menghabiskan 15 tahun di dalam kamar terkutuk itu.

11 December 2013

Cold Eyes (2013)


Sangat suka melihat sineas korea dengan karya-karya nya. Tapi bagi kebanyakan orang Indonesia, Korea hanya dikenal dengan romcomnya terutama mini serinya. Produk romcom Korea memang sangat dikenal di Indonesia. Bahkan bagi orang Indonesia, Korea identik dengan romcom. Padahal tidak melulu romcom, mereka juga handal menggarap genre lain mulai dari misteri hingga thriller. Tak peduli apakah itu asli, adaptasi, ataupun remake, mereka mengeksekusinya dengan yahud. Tak terkecuali dengan Cold Eyes yang merupakan remake dari Eye in The Sky, sebuah film Hongkong garapan 2007 dengan bintang Toni Leung Kar Fai dan Simon Yam.

Joo Ha Yoon (Han Hyo Joo) adalah seorang nubie yang baru saja masuk satuan elit intelijen kepolisian Korea. Dia direkomendasikan oleh Hwang (Sol Kyung Gu) setelah mengujinya langsung. Secara kebetulan Korea sedang diguncang kasus perampokan yang pelakunya tak meninggalkan jejak. Kasus pertama saja belum terselesaikan, sudah datang kasus kedua yang sama-sama tak meninggalkan jejak.

13 January 2013

Architecture 101 (2012)

Everyone is Someone's First Love

First love never dies. Cinta pertama tak pernah mati. Bagi anda kaum pria, Architecture 101 sepertinya  cocok untuk mengingat dan mengenang seorang gadis yang pernah anda taksir untuk pertama kalinya. Terlepas apakah gadis itu akan tetap di samping anda atau tidak.

Seung Min (Eom Tee Woong) terbangun di meja kantornya dalam keadaan kacau balau. Arsitek muda itu telah lembur 2 hari setelah menyelesaikan pekerjaannya. Atasannya memergokinya tidur di meja ruang kerja. Adegan selanjutnya beralih saat Seung Min kedatangan tamu seorang perempuan.

05 December 2012

Soar Into the Sun (2012)



Sineas perfilman Korea terus berkembang. Setelah genre romansa dan komedi yang relatif tak berbujet besar sudha menjadi tren, kini film-film berbujet mahal plus penggunaan kecanggihan teknologi CGI terus dilirik. Bila efek CGI selama ini kebanyakan diterapkan untuk film-film bertema monster atau alien, kali ini animasi halus itu coba ditunjukkan melalui Soar into the Sun.

28 September 2012

War of Arrows (2011)

A Hero Is Born The Legend Begins

Film yang saya pikir alami karena tak banyak yang menggunakan panah sebagai obyek film. Adegan pertarungannya pun apa adanya, tidak direkayasa. Tidak seperti Legolas di Lord of the Ring yang sempurna, jagoan di film ini adalah manusia biasa. Ia bisa gugup, ketakutan, salah sasaran dan juga menjerit saat terkena panah. Awalnya film ini berjalan lambat, tetapi lambat laun terasa kencang. Aroma ketegangannya pun terjaga di setiap adegan pertarungannya. Recommended.

25 September 2012

My Way (2011)

In a world at war, my enemy is my salvation

‘Jalan Saya’ ini adalah saudara dari Taegukgi (Brotherhood of War) karena dibuat oleh sutradara yang sama , Kang Je Gyu. Je Gyu juga membawa aktor kesayangannya, Jang Dong Gun, sebagai aktor utama seperti dia membintangi Taegukgi, juga sebagai aktor utama. Tetapi My Way satu tingkat lebih besar di atas saudaranya tersebut dalam hal biaya, set dan pemain. Dengan dana 30 miliar won, pemain dari berbagai negara, shooting di 5 negara (Korea, Cina, Prancis, Rusia dan Latvia), menggunakan 5 bahasa (Korea, Jepang, Rusia, Jerman, Inggris dan Cina) dan penggunaan CGI yang lebih canggih, My Way memang tampak sangat besar.

Tetapi tunggu dulu, dalam hal cerita saya pikir Taegukgi lebih enak dicerna karena lebih mempunyai tujuan dan tidak bertele-tele meski sama-sama berdurasi lebih dari 2 jam. Namun dari segi teknis dan tampilan, My Way unggul jauh dari Taegukgi. Bagaimana My Way menghadirkan secara apik dan detil setting pertempuran sekelas D-Day at Normandy, begitu frontalnya My Way saat memperlihatkan bagaimana sedadu-serdadu terlindas tank, bagaimana para tentara tertembak,  terbunuh dan teronggok di kubangan darah yang menggenang. Karena penggemar film perang, saya enjoy menikmati itu.

Bila diibaratkan, sampul My Way jelas lebih bagus, indah dan berkelas ketimbang sampul Taegukgi.